Cinta tak harus memiliki
(Diantara Kasih Sayang & Pengorbanan)
Saat
malam menghampiriku, saat sunyi mencekamkanku, tanpa ditemani bulan dan
bintang, hanyalah semilir angin yang bisa dirasakan. Kutermenung dan mengingat
masa laluku. Hari demi hari kubiarkan cinta ini sendiri hingga suatu hari
kutemukan cinta terindahku. Ku tuliskan curahan hati dengan perasaan sedih.
Cinta memang tak harus memiliki, namun kebahagiaan yang terbesar adalah bisa
melihat seseorang yang dicintai bahagia dan tersenyum tanpa kita, meskipun hati
ini telah hancur, retak dan terkikis oleh angan-angan untuk memiliki
kebahagiaan yang sangat sukar di jangkau.
Suatu
ketika saat awal bertemu dengannya getar-getar rasa menyelimuti hatiku, terasa
indah saat bertemu dengannya, mulai bertemu, berbicara, tersenyum, memandang,
tertawa dan berkedip adalah hal yang selalu aku rindukan darinya. Hari-hariku
terasa indah waktu bersamanya, namun kebahagiaan yang nomor satu adalah
keluarga. Merekalah satu-satunya yang selalu setia menemaniku saat duka maupun
suka. Dua hal yang harus aku pilih antara cinta dan kasih sayang. Akhirnya aku
memilih keluargaku. Hanya karena hal itu kurelakan cinta sejatiku hilang begitu
saja, melepaskannya adalah cara yang terbaik untuk dilakukan daripada bertahan
namun hati selalu tersiksa akan keadaan yang memaksa. Pada waktu itu:
Awal pertemuan
Malam
itu disebuah acara di desaku tepatnya di desa Karang Anyar, aku dan temanku
sewaktu berbincang-bincang disana tiba-tiba dua orang cowok menghampiri kami.
“ permisi, ada acara
apa ya disini?” . tanya salah satu cowok tadi.
“ hanya hiburan
pertunjukkan saja”. Jawabku dengan sedikit tersenyum
“ bolehkah kami ikut
kesana bersama kalian?”. tanyanya lagi.
“ boleh “ . jawabku
sambil bejalan masuk..
Waktu terus berjalan, seiring dengan
kebersamaan di acara itu kamipun sudah mengenal akrab satu sama lain. Nama
mereka berdua adalah Raka dan Andri.
Oh
iya sekalian aja deh perkenalkan nama aku Vira dan temanku yang tadi itu adalah
Cindy.
“ bolehkah aku main
kerumah kamu Vir ?”. tanya Andri
“ boleh “. Jawabku
sambil tersenyum.
Pertunjukkanpun telah berlalu, kami
keluar dari acara itu dan kami semuapun kembali kerumah masing-masing. Suatu
malam ada dua orang cowok datang kerumahku dan menanyakan sesuatu kepada Tyo.
Tyo adalah abangku.
“ permisi, numpang
tanya apakah benar ini rumah Vira?”. Tanya Andri.
“ ia, benar. Tunggu
sebentar ya !”. jawab Tyo sambil
memanggilku.
Dengan penuh rasa penasaran aku
langsung menemui orang yang mencariku tadi. Pada saat itu aku sedang belajar
dan memakai baju tidur.
“ oh jadi Andri yang datang!”. tuturku
dengan rasa senang dan tersenyum.
Waktu malam itu Andri datang dengan
teman cowoknya yang lain bukan teman yang kemarin dia kenalkan kepadaku.
“ ia, jadi ini rumah
kamu ya Vir ? Oh ya kenalkan ini temanku Eko”.
Penuh rasa ramah ku menjabat
tangannya dan aku sebutkan namaku penuh dengan senyum manis.
“ Vira “. Kataku.
“ Eko “. Balas cowok
itu.
Awal bertemu Eko aku merasakan
sesuatu yang aneh telah terjadi padaku, aku tak tau entah rasa apa itu, ada
getar-getar rasa di hatiku, rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama nih,
he..he.. . tak lama kami berbincang-bincang, Andri dan Eko pamit pulang karena
hari sudah larut malam dan menunjukkan pukul 11 malam.
“ hmmm, sekarang sudah tau dimana rumah
Vira, kita mau pamit pulang dulu nih ”. tutur Andri.
“ ia “ . kataku.
“ kapan-kapan bolehkan main kesini lagikan
Vir ?”. Tanya Eko.
“ ya bolehlah “. Jawabku penuh rasa
senang.
Ketika saat tidur, suara hp yang
bergertar terdengar olehku, tanpa mengetahui siapa yang meneleponku waktu itu,
langsung aku angkat.
“ hallo, siapa
ini?”. Tanyaku.
“ ini, Eko yang tadi
datang kerumah kamu Vir”. Jawab Eko.
“
oh, ada apa ya malam-malam gini nelepon aku Ko ?”. tanyaku dengan penuh rasa deg-degan.
“ ah, gak apa-apa, emangnya gak boleh ya
telepon kamu Vir ?”. Tuturnya.
“ ya bolehlah, kenapa pula gak boleh. Oh
ya tahu darimana nomor hp aku Ko ?”. Tanyaku.
“ dari Andri, Vira lagi ngapain nih?”.
Tanyanya padaku.
“ Vira lagi mau tidur nih Ko”. Jawabku
bahagia.
“ oh ya, yakut ganggu nih, kapan-kapan
Eko telepon kamu lagi ya Vir ?”. Tutur Eko.
“ okay “. Jawabku dengan senang hati.
Awal permasalahan
Beberapa bulan kenal dengan Eko dan
dekat dengannya, hingga suatu saat kami menjadi sepasang kekasih. Dan suatu
malam ketika Eko datang kerumahku, tiba-tiba seorang cewek datang kerumahku dan
ternyata cewek itu adalah Lena ( mantan pacar Eko) yang baru minggu lalu
diputuskannya. Dengan rasa kecewa, cemburu, aku menyuruh Eko untuk menemui Lena.
Aku merasa terpojokkan, tak berapa lama kemudian setelah mereka berbicara, Lena
langsung pegri meninggalkan Eko begiti saja dengan paras yang tidak senang.
Saat itu sungguh aku merasa kesal mengapa saat awal bahagiaku dengan Eko ada
sesosok cewek yang mencarinya dan ternyata cewek itu ingin mencari Eko dan meminta penjelasan diantara hubungan
mereka.
“ ada apa dia kesini?” Tanyaku merasa kesal.
“ mmm, gak ada apa-apa kok”. Jawab Eko dengan
rasa gugup.
Setelah
beberapa hari kejadian itu. Aku mencari informasi tentang Lena dan dengan rasa
terkejut dan kaget aku mendapat berita bahwa kemarin malam Lena mengalami
kecelakaan sewaktu pulang dari rumahku. Aku merasa bersalah dan aku merasa
telah merebut Eko dari Lena. Lena tak terima jikalau Eko meninggalkannya demi
diriku. Dua hari setelah Lena datang kerumahku, aku dan mamaku duduk bersama
diteras rumah.
“ siapa yang kemarin malam datang kesini
Vir, pacar Eko ya?”. Tanya mamaku.
“ bukan siapa-siapa mam,
itu temennya”. Jawabku sedikit bingung.
“ tak mungkin bukan siapa-siapa Eko,
masak berani sekali dia datang menemui Eko kesini, apa kamu gak malu Vir kalau
saja ternyata itu pacar Eko”. Tutur mama agak marah.
Dengan
rasa kecewa dan tanpa menjawab apa-apa aku langsung pergi kekamar. Suatu pulang
dari kampus, dan sesampainya di rumah, mama mengatakan bahwa mama tidak setuju
dengan hubungan kami berdua, mama menginginkan kami putus. Dengan rasa kesal
aku pergi kekamar, menangis, mengapa mamaku tidak menyetujui hubungan kami
berdua? Gumamku dalam tangis.
Suatu
malam saat Eko datang dan kami pergi kesebuah acara , mama mengetahui dan mama
tidak senang melihat kepergianku bersama Eko. Setelah pulang dari acara
tersebut, perang hebat antara aku dan mamaku sendiri terjadi.
“ sudah berapa kali mama ingatkan Vir,
jangan lagi kamu berhubungan dengan Eko! Mama tak suka”. Ucap mama padaku.
“ kenapa mama ini sih ?” di itu cowok
baik-baik ma, kenapa mama tega? Kami saling mencintai.“ jawabku.
“setan apa yang ada dalam hatimu
sehingga kamu sekarang membantah perintah mama?” tanya mama marah.
“ mama kenapa, apa yang salah dengan Vn
Eko ma?” ucapku.
“ bukan begitu Vir, mama hanya tak mau
kamu menyesal kemudian”. Jawab mama.
“ dia itu baik ma, tak ada yng lebih
baik darinya, aku tak mau
meninggalkannya ma”.
“ yasudahlah sekarang kamu pergi
dengnnya saja, jangn pernah kamu anggap mama ini orang tua kamu. Sekarang kamu
pilih Eko atau mama?” mama mengancamku.
Penuh
rasa kekecewaan, sakit hati, marah, emosi, segala amcam rasa bercampur aduk
dalam benakku. Aku bingung harus memilih yang mana. Aku sayang Eko tapi mama
adalah orang tua ku yang sudah
melahirkan dan membesarkanku di dunia ini. Aku tak mau disebut anak durhaka
tapi aku juga tak mau kehilangan Eko karena bagiku dia cinta sejatiku. Hari
demi hari kulalui tanpa berbicara dengan mamaku. Hingga suatu saat aku terpaksa
harus menin9galkan cinta sejatiku. Suatu malam aku bertemu dengan Eko di tempat
janjian.
“ sebelumnya aku minta
maaf” kataku.
“ minta maaf untuk apa
Vir?” tanya Eko padaku penuh penasaran.
“ begitu singkat hari-hari yang kita
jalani bersama, lebih baik Eko kembali dengan Lena. Dia lebih membutuhkanmu,
aku gak mau terjadi apa-apa dengannya, aku anggap kehadiranku ini salah, aku
merasa telah menjadi orang ketiga di hubungan kalian. Mungkin ini yang terbaik
untuk kita semua, mudah-mudahan Eko bisa menerima keputusan ini”. Pintaku
sedih.
“tapi kenapa? Kamu memutuskan semua ini
Vir? Apa kamu gak sayang sama aku? Bagaimana dengan adikku yang sudah terlalu
sayang jikalau kamu yang menjadi kekasihku?” tanya Eko.
“ aku sayang banget sama kamu, tetapi
posisi dan keadaan yang salah, seharusnya aku gak hadir diantara kalian, aku
merasa seperti benalu yang merugikan orang lain, aku seperti orang ketiga dalam
hubungan kalian, aku merasa bersalah aku harus bisa mempertanggungjawabkan atas
kehadiranku, kalau memang Eko sayang aku maka turutilah permintaanku yang
terakhir ini, ku mohon kembalilah dengan Lena. Soal adikmu aku bisa bicara
baik-baik dengannya, ku harap ia bisa menerima ini semua”.
“ baiklah, kalau memang itu maumu, aku
akan turuti karena aku memang sayang
sama kamu dan aku akan kembali dengan Lena hanya demi kamu”. Tegas Eko.
Dan
akhirnya Eko kembali dengan Lena, aku dan mamaku kini hidup tentram dan akrab
kembali seperti sedia kala. Kini aku hanya bisa mengenang kenangan indah waktu
bersamanya walau hanya sesaat. Kita harus bisa membahagiakan orangtua kita
karena tak ada cara lain untuk membuat orang tua kita bangga selain kita bisa
membuatnya bahagia.
Dan
sekian lama aku sendiri, akhirnya kini telah ku temukan kekasih yang juga
sayang padaku. Namanya Dion dia adalah cowok yang mampu menyemangatkanku dari
masa laluku itu. Dia yang terakhir untukku. Kini hubungan kami jalan hampir 2
tahun. Orang tua ku setuju dan senang melihat hubungan kami , walau terkadang
kami sering ribut dan berantam tapi sesungguhnya dia sanyang padaku.
Mungkin
sekianlah cerita singkat dari saya, demoga semua bermanfaat bagi kita semua..
SUKROOOONN.........
WASSALAM.......
2113311060
Dik A
Ekstensi 2011
riekhanietha@rocketmail.com
riekhanietha@rocketmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar